Pupuk Dolomit High Quality

Pupuk Dolomit High Quality

Pupuk Dolomit High Quality
Ketersediaan dolomit di Indonesia diketahui berlimpah dari Sabang sampai Merauke, namun Dolomit berkualitas tinggi, yang memiliki kadar MgO 18% – 21%, tidak banyak ditemui. Salah satu lokasi yang memiliki dolomit berkadar MgO tinggi adalah Gunung Lengis, Gresik, Jawa Timur. Pupuk magnesium berkadar tinggi ini, digunakan baik untuk tanah pertanian, tanah perkebunan, kebutuhan industri dan bahkan untuk perikanan /tambak.

Untuk area pertanian dan perkebunan yang memiliki tingkat kemasaman tinggi, akan lebih baik apabila pupuk Dolomit yang dipergunakan adalah pupuk dolomit berkualitas tinggi, yang banyak dikenal sebagai Super Dolomit. Kemasaman yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan, atau dikarenakan asal batuan induk yang memiliki reaksi masam akan lebih mudah ditangani dengan Dolomit High Quality

Keunggulan Pupuk Dolomit High Quality adalah: Ukuran butir seragam, dan minimal 95% lolos ayakan 100 mesh. Kadar MgO sangat tinggi, 18% – 21%. Daya larut dalam air cepat, sehingga cepat tersedia bagi tanaman. Sebagai pupuk Mg memiliki efektifitas tinggi menangkal keasaman tanah. Hanya memerlukan 60% super dolomit bila dibandingkan dengan dolomit biasa, untuk mencapai produktifitas yang sama. Selain itu bisa mengurangi pemakaian Kieserite yang terkenal mahal, sehingga bisa menekan biaya produksi

Kegunaan Super Dolomite
Penyembuhan. Untuk tanaman, kekurangan Magnesium (Mg) berakibat sangat fatal. Tanaman yang menderita kekurangan Magnesium ditandai dengan daun yang menguning, sehingga kehilangan kemampuan menghasilkan CO2, dengan demikian, pemberian pupuk Super Dolomite akan mampu menambah unsur hara Magnesium yang diperlukan tanaman tersebut, sehingga warna daunnya akan menjadi hijau lag

Amelioran. Pada tanah masam atau PH rendah, selain pertumbuhan tanaman akan terganggu, juga keracunan A1 dan Fe sering terjadi. Dengan pemberian Super Dolomit, selain dapat menetralisir A1 dan Fe, juga menaikkan PH tanah sehingga penyerapan unsur unsur hara, N Fosfor (P), K oleh tanaman menjadi baik

Pembenah. Pemberian pupuk berbentuk Amonium (UREA/DAP) dan kalcium (KCL/ZK) yang terlalu banyak, dapat mengakibatkan kekurangan Magnesium (Mg). Selain itu pupuk nitrogen mempunyai kecenderungan menciptakan suasana masam. Pemberian pupuk Super Dolomit mampu menetralisir reaksi tanah yang bersifat masam akibat pemberian pupuk yang berlebihan
___________________________________
Pupuk Dolomit untuk Pertanian
Dolomit biasa dipergunakan sebagai pupuk pertanian, yang memiliki kandungan hara Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) tinggi dan sangat bermanfaat untuk pengapuran tanah masam dan dan juga sebagai pupuk bagi tanah dan tanaman yang berfungsi menyuplai unsur Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) untuk kebutuhan tanaman:

Memperbaiki keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman
Menetralkan kejenuhan zat – zat yang meracuni tanah, tanaman, bilamana zat tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyerapan zat – zat hara yang sudah ada dalam tanah baik yang berasal dari bahan organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP dan Kcl
Menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman. Artinya dengan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) yang cukup unsur mikropun memadai
Memperbaiki porositas tanah, struktur serta aerasi tanah sekaligus bermanfaat bagi mikrobiologi dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur dsn sirkulasi udara dalam tanah lancar
Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, serta karbohidrat
Membantu translokasi pati dan distribusi phospor didalam tubuh tanaman
Unsur pembentuk warna daun (Klorofil), sehingga tercipta hijau daun yang sempurna

Pada tanaman, gejala kekurangan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) ini bisa dilihat dari beberapa indikasi. Pada tanaman penghasil biji-bijian akan menghasilkan biji lemah, keriput, dan kempes tidak berisi. Kuncup bunga dan buah busuk dan akhirnya akan gugur. Matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar tanaman. Tepi daun muda mengalami klorosis lalu menjalar ketulang daun, kuncup tanaman atau tunas muda mati. Pada daun tua tampak bercak coklat, lalu menguning, mengering lalu mati. Hal tersebut terjadi karena tanaman kekurangan Kalsium dan Magnesium, yang menjadikan tanah bereaksi masam, mengakibatkan unsur hara lain seperti Phospor dan Kalium terikat sehingga tak terserap oleh tanaman dengan maksimal, pempukan yang diberikan kurang efektif dan tidak efisien. produktifitas tanaman menurun rendah dengan mutu hasil kurang baik. secara ekonomis merugikan karena pendapatan rendah. Selain itu, kekurangan Kalsium dan Magnesium akan menaikkan unsur Al (Alumunium), Fe (zat besi), Mn (mangan), Zn (sen) dan Cu (tembaga), unsur tersebut dalam jumlah berlebihan akan menjadi racun bagi tanah, mengganggu tanaman, kolam dan tambak. Denutrisi pada tanaman mengakibatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit menjadi rendah, tanaman mudah terserang hama dan penyakit, demikian pula dengan udang, ikan dan rumput laut yang berada pada tanah yang kekurangan Kalsium dan Magnesium
\
___________________________________
Dolomit di Indonesia
Dolomit adalah mineral yang ditemukan oleh mineralogis Perancis bernama Deodat de Dolomieu pada tahun 1791 di daerah Southern Alps. Pada saat Dolomieu menjelaskan bahwa batuan dolomit adalah seperti batu gamping, tetapi mempunyai sifat yang tidak sama dengan batu gamping, pada saat diteteskan larutan asam batuan dolomite tidak membuih. Mineral yang tidak beraksi tersebut dinamakan dolomit. Pembentukan dolomit ini disebabkan oleh proses leaching atau peresapan unsur magnesium dari air laut ke dalam batu gamping. Proses berubahnya mineral mejadi dolomit disebut dolomitisasi.

Ciri fisik mineral Dolomit ini berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batu gamping, yaitu berkisar antara 3,50 – 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 – 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan. Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi) dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).

Mineral yang termasuk dalam rumpun mineral karbonat ini, secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3, MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung.

Mineral Dolomit ini banyak ditemukan di Indonesia, tersebar mulai dari propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua. Namun untuk dolomit yang bermutu tinggi hanya didapati di Gunung Lengis, Gresik, Jawa Timur. Diketahui memiliki kandungan MgO = 11,1- 20,9 %, merupakan batuan dolomit yang bersifat keras, pejal, kompak dan kristalin.